Sabtu, 11 Juni 2016

YUSUF & JULAIKA





Yusuf dan Zulaikha [1]

Kisah Yusuf dan Zulaikha ini merupakan bagian dari "Perjalanan Menuju Kebenaran" dengan judul : "RISALAH CINTA"
Setelah "Perjalanan Menuju Kebenaran" Risalah Perjalanan I[1-12] sampai IV [1-12] selesai, (bahkan sudah dibukukan di seluruh Indonesia, penerbit "Putra pelajar"), dan "Perjalanan Menuju Kebenaran" : Pertemuan 2 Lautan V[1-12] sampai VIII [1-12] selesai, (baru dicetak untuk segera diterbitkan, maka ini adalah bagian dari Trilogi yang terakhir yaitu "RISALAH CINTA"........
moga-moga kisah ini bermanfaat.
("Yusuf dan Zulaikha" based on story from Qoran, and from "Yusuf and Zulaikha" by Hakim Nuruddin `Abdurrahman Jami- a big Sufi XVth century, and the legend from pesantren tradition)
Perjalanan II [4]
Pernikahan Nabi Yusuf dengan Zulaikha
Sedikit yang mengetahui bahwa Cinta Zulaikha pada Yusuf sudah mulai jauh sebelum Zulaikha menjadi isteri seorang wasir.
Satu malam yang tenang, langit bersih tampak bintang gemintang ribuah ..tidak jutaan seolah menempel di langit yang hitam pekat. Angin yang basanya kencang kini terasa lembut. Ketenangan malam seolah mempesona tetumbuhan untuk tidak menggoyangkan dedaunannya.
Sang Putri Zulaikha tidur di peraduan dengan nyenyaknya.
Seolah kabut yang berwarnawarni hadir dalam mimpinya, dan ditengah-tengah keindahan alam mimpi yang tak terlukiskan, sosok pemuda yang Agung dan mempesona hadir di tengah-tengah taman.
Sungguh keindahan alam mimpi yang sebelumnya,
Keindahan warna-warni yang sebelumnya mempesona,
Kini seolah tenggelam ditelan pesona wajah agung nan rupawan si pemuda.
Sang putri yang menyaksikan itu merasa dadanya berguncang hebat, hatinya jatuh cinta pada sang pemuda.
"Duhai..siapakah..siapakah..siapakah dia ???"
Bangun dari tidurnya, Zulaikha termangu-mangu,
Hangat sinar mentari sudah terlanjur merasuk di hati,
Cinta pada sang pemuda dalam mimpi sudan menyelusup masuk ke pori-pori,
"Duhai,Siapakah kini yang dapat membawa dia kehadapanku
Engkaukah angin ? Yang sanggup menyampaikan rasa cintaku padanya ?
Atau engkaukah air ? yang dapat mengalirkan anggur cintanya kepadaku ?
Atau engkaukah bumi ? yang dapat mempertemukanku dengan sang pujaan hati ?
Api telah membakar seluruh isi hatiku."
Malam-malam kini dilaluinya dengan memohon, memohon dan memohon,
Agar ia dipertemukan dengan sang pemuda pujaan dalam mimpinya.
Satu waktu, kembali mimpi membawa sang pemuda kehadapannya,
Zulaikha bertanya,"Siapakah engkau Tuan ? yang telah menyita seluruh perhatianku ? yang telah menghabiskan siang dan malamku untuk mengingatmu ? Siapakah engkau ?"
Sang pemuda berkata,
"Aku Wazir Agung dari Mesir"
Begitu bangun, Zulaikha berupaya dengan segala cara,
Agar ia dipertemukan dengan Wazir agung mesir.
Ia berkata pada ayahanda, agar ia dikawinkan dengan Wazir Agung Mesir.
Sang ayah terdiam dan kemudian ia ingin menjajaki sampai dimana keinginan anaknya terhadap Wazir Agung Mesir.
Maka suatu hari, diundanglah sang Wazir.
Dari balik pintu, Zulaikha mengintip dengan dada berdegup kencang.
"Diakah...diakah orang yang telah merampok hatiku ?"....
bersambung...



Perjalanan II [4]--bag 2

Dari balik pintu, Zulaikha mengintip dengan dada berdegup kencang.
"Diakah...;.diakah orang yang telah merampok hatiku ?"
Begitu di lihatnya wajah sang Wazir, alangkah kecewanya ia, bukan-bukan orang yang diharapkan.
Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara,
"Melalaui wazir inilah, engkau akan bertemu pujaan hatimu".
Zulaikha yang sudah lemah lunglai, hampir putus harapan, kini kembali bersemangat.
Api harapan dan hangatnya pertemuan yang diinginkan dengan sang pujaan mengalami proses ujian.
Ia tetap melangsungkan pernikahannya dengan wazir Agung.
Keanehan terjadi pada Zulaikha dan Wazir Agung,
Mereka tak bisa sebagaimana laiknya suami isteri,
Alloh telah menjaga harum melati dan menjaga mawar tetap berseri.
San Wazir menerima apa adanya takdir yang terjadi.
Demikianlah...;.
Lama tak ada mimpi sang pujaan sama sekali,
Ingin sekali ia menyebut-nyebut nama sang pemuda, tapi ia tak tahu siapa namanya.
Hanya bayang-bayang sang pemuda yang tak lepas dari angan-angannya.
Siang malam, siang malam, dihabiskan mengingat orang yang dicintainya.
Sampai satu waktu, mimpi menghantarkan sang pujaan lagi ke hadapannya.
Zulaikha bertanya,
"Siapakah Tuan yang memiliki wajah separo manusia dunia ?"
"Siapakah nama Tuan ?"
Si pemuda tersenyum,
Senyumnya menghidupkan tetumbuhan yang mati disekelilingnya,
Menyegarkan yang layu,
Menyembuhkan hewan-hewan yang sakit.
"Aku Yusuf...;."
Byaar...;
Zulaikha terbangun dari tidurnya,
Kini bayang Yusuf tlah bertambah dengan bibir Zulaikha yang terus menggumamkan Nama Yusuf..Yusuf..Yusuf...;
Apa saja yang berbau nama Yusuf, akan didatanginya sambil berharap ia adalah pujaan hatinya.
Satu waktu terdengar khabar ada seorang budak yang bernama Yusuf di pasar,
Bergegas ia mengajak dayang-dayangnya ke sana.
Dengan tandu yang dipanggul oleh budak-budaknya,
Diiringi oleh dayang-dayangnya, Zulaikha datang di pasar budak itu.
Di intipnya dari tirai tandunya yang berwarna kuning muda.
"Tuhan !!"pekiknya tertahan,..........
bersambung...











Cinta Yusuf & Zulaikha (3)...

Di intipnya dari tirai tandunya yang berwarna kuning muda.
"Tuhan !!"pekiknya tertahan,
"i..ii..ia ..dia yang ada dalam mimpiku !"
"Pelayan…beli budak yang dipasar itu. Berapapun harganya beli. Jangan sampai kedahuluan oleh orang lain. Kalau perlu, katakan pada mereka, isteri wazir Agung Mesir yang membeli budaknya"
Dengan harga yang mahal, emas perak dan berlian, sejak saat itu,
Yusuf menjadi budak wazir dan isterinya,
Zulaikha menyuruh budak-budak yang lainnya melayani Yusuf,
Memberinya pakaian yang indah bagi seorang budak, dan
Memberinya makan makanan yang biasa dimakan olehnya dan wazir.
Para budak iri tapi terpendam dalam hati.
Mulai hari itu, Zulaikha mencari jalan agar dapat menarik perhatian Yusuf,
Dengan lemah lembut dalam pembicaraan,
dengan memberi Yusuf pakaian yang indah-indah,
dengan memberinya minuman yang menyenangkan,
bukannya Yusuf yang meladeni Zulaikha bak budak terhadap majikannya,
melainkan Zulaikha yang melayani Yusuf bak budak terhadap majikannya.
segala cara tuk menggoda sudah dipakai, tapi Yusuf tidak bergeming.
Yusuf tidak menunjukkan cintanya, melainkan hanya menunjukkan hormat dari seorang budak pada majikannya.
Zulaikha bebas melakukan apa saja sebab sang wazir hampir tidak pernah berada di rumah.
Suatu ketika di ajaklah Yusuf berjalan menuju lorong-lorong kamar,
masuk kamar keluar kamar, masuk kamar lagi keluar kamar yang lainnya,
sampai kamar yang terakhir, sudah ada 12 pintu yang mereka lewati.
Tanpa sepengetahuan Yusuf, seluruh pintu-pintu kamar itu dikunci oleh Zulaikha , dan kuncinya disimpan diam-diam.
Di kamar yang terakhir itu, jauh dari orang lain, jauh dari keramaian apapun.
Zulaikha sudah tak dapat menahan kerinduannya pada Yusuf yang sudah terpendam selama bertahun-tahun.
Ia mendekat pada yusuf, tapi Yusuf menghindar, demikian selanjutnya,
Zulaikha mendekati Yusuf, Yusuf menghindar lagi dengan agak ketakutan,
Sampai satu waktu ketakutan Yusuf memuncak. Ketika Zulaikha mendesaknya,
Ia tak mau menjatuhkan dirinya ke lembah nista,
Yusuf membalikkan punggungnya, ia berlari menuju pintu kamar itu.
Zulaikha tak mau Yusuf pergi dari kamar itu, ia mencoba menahannya dengan menarik tubuh Yusuf.
Yang terpegang adalah baju Yusuf,
Robeklah baju, berbareng dengan Yusuf lari keluar,
Seolah Tuhan sendiri yang membuka pintu-pintu itu,
Setiap kali Yusuf berhadapan dengan pintu-pintu yang terkunci,
setiap kali pula pintu-pintu itu terbuka dengan sendirinya.
Aib kejadian itu terbongkarlah sudah,
Orang-orang umum mencemooh Zulaikha.
Zulaikha hanya diam, sebab orang lain tak merasakan apa yang dirasakannya sekian tahun,
Zulaikha hanya tertunduk, sebab orang lain tak tahu bagaimana rindunya tertahan bertahun-tahun,
Beberapa hari kemudian,
ia mengundang seluruh gadis-gadis yang mencemoohnya.
Zulaikha mendandani Yusuf bak seorang Raja.
Setelah semua gadis-gadis itu diberi apel dan sebuah pisau untuk mengirisnya,
Yusuf diperintah untuk berjalan melewati mereka.
Mulut ternganga,
Lidah kelu,
Mata terpesona,
Tak terasa jari-jari mereka yang dikupas dengan pisau.
Darahpun mengucur dari jari para gadis.........
bersambung........